Ngarep....

          Harapan sering hanya menjadi harapan, petuah yang gampang dihapal tapi sembelit prakteknya. Mengapa tidak, rencana sudah tersusun rapi lah kok tiba-tiba saja dibelokan dengan mudah oleh sang ‘mbaurekso urip’. Melawan kah? Membiarkan diri kah seharusnya? Atau membuktikan bahwa kita siap dengan apapun.
          Lantas jika kau pernah membaca atau sekedar menghapal kitab suci agamamu Islam pasti akan menemukan ayat yang kurang lebih artinya begini ‘Bisa saja apa yang kau benci itu terbaik bagimu, dan bisa saja apa yang kau senangi itulah yang terburuk bagimu.’  Nah loh kebetulan aku salah satu makhluk yang tahu dan hapal ayat ini. Jancok gak sih? Disisi lain melawan disisi lain manut. Nah masalah sendiko dawuh terkadang aku tidak suka. Jujur saja banyak kejutan dibalik rencana Tuhan, aih dilema tersendiri bukan? Alam mana alam aku butuh refreshing.
          Mengutuk Tuhan bukan perkara yang mudah, mulai saat kini memang rasa menyalahkan kukurangi intensitasnya. Hidup kok buat mikir salah benar saja, monoton bukan hidup seperti itu. Yang tak diperbolehkan hanya berlebihan. Jajal sitik berarti oleh. Hya.
          Pernah teman menyudutkan dan mempertanyakan rencana perihal hidupku yang dianggapnya semrawut tak menentu. Aih hidup itu harus direncanakan dan kita harus mengejarnya. Bahkan ketika aku pindah ke lain pulau masih saja ada celotehan seperti itu. Bukan bosan dengan orang yang berusaha membagi pengalaman hidupnya. Terkadang hidup yang direncanakan membosankan dan k au tahu hampir yang terencana rapi dalm hidupku sukar terwujud.

          Pernah sih membagi pembaca duniaku yang kuanggap sesuai tapi selalu ada pertentangan. Betapa monotonnya hidup untuk bekerja, serius sehingga mengalihkan dari dunia ‘kita’. Sebenarnya dunia kita itu asem-asem kecut yang bodohnya kita embat itu asem. Pernah kusamakan hidupku dengan angin yang terbang tak menentu sesuai dengan alam, menghembuskan kesegaran, membagi cerita tentang kebusukan, keharuman maupun aroma yang membuat kita menutup hidung. Ah angin bebasmu….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nomor Stambuk, nomor legenda.

Gila Sama Dengan Waras

Jejak Temu