Jejak Temu

 

Hari berganti

Tua pun menanti

Kulit tak lagi kencang

Bulir darah perlahan melambat

Kepala semakin sering merasa penat

Pegal-pegal mulai terasa hebat

 

Benarkah perubahan itu azali?

 

Uban berjajar rapi

Hidup rukun bersama

Legamnya sisa kejayaan mahkota

Menyisakan ruang gersang

Mula-mula di tengah

Perlahan menjamah semua tanpa sisa

 

Benarkah semua kan kembali?

 

Fisik tak lagi dapat dibohongi

Kekuatan mulai menjadi kelemahan

Setidaknya harus sabar menanti

Antrian panggilan ilahi

Untuk kembali

 

Lantas mengapakah semua harus terjadi?

Bila kelahiran

Bila kematian

Dipertemukan  kembali

 

Bukankah lebih baik kita menyendiri?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nomor Stambuk, nomor legenda.

Gila Sama Dengan Waras