Siang
Siang tadi. Iya, siang tadi. Sekitar jam 13.30 we I be. Aku mengetikan untukmu pada malam hari langsung, padahal tadi sudah niat untuk hal lain. Hm. Nampaknya, jemari dan otakku bersekongkol pada hal lain, tidak terlalu penting sebenarnya. Ya boleh lah, sekali-kali melemaskan jemari setelah vakum terlalu lama, terlalu lammma. Baik langsung saja. Seorang teman datang, dia baru saja menikah, belum genap sebulan lah. Datang dari jauh, ingin jalan-jalan di kota Palangkaraya, kebetulan sekali keberadaanku sedang di sini, jadi tak salah lah membagi rezeki berupa traktiran makan. Boleh lah. Masalahnya dimana? Sebenarnya tidak ada masalah berarti nan serius untuk ditanggapi, selain ya memang tadi siang kawan-kawanku tlah berpasangan. Sah, masing-masing dengan pasangan resminya menurut KUA. Aku? O jok takon cuk, niat ae isih embuh nylungsep mbuh nengdi? Ditunjang dengan mimik wajahku yang memang minta dilempari koin atau beberapa lembar uang kecil, pas sudah. Lah emang waj...