NIKAH KAHIN YAKIN
Cinta seindah apapun rupanya tidak mungkin bersenyawa tanpa ada pemahaman kodrati dan insani. Booom. Otak terusik dengan sebuah pertanyaan lama tentang hal sakral seputar ikhwal perenikahan. Nikah? Bukankah itu sunah Rasul? Yap betul sekali, sayang semakin ke sini hanya menjadi ajang pelampiasan syahwat. Pokoknya biar gak digrebek satpol pp, bikin licin kamar mandi, dapetin guling hidup, semua dapat di tempuh. Loh bukannya itu tujuan mulia pernikahan? Untuk melanjutkan keturunan, maka tidak diperbolehkan sesama jenis berhubungan, ndak mandek keturunannya. Benarkah demikian. Terlepas dari tetek bengek, memang pernikahan selalu diidentikkan dengan malam pertama. Tentu pertanyaan brengsek “ Piye, isih rapet?” atau “ Bagaimana malam pertamanya, lancar” bagi pasangan baru yang masih seneng pamer pasti akan menjawab seraya dibesar-besarkan (bukan yang besar menegak, bukan). Sungguh pertanyaan semacam ini tidak pantas dan lucu, pernikahan tidak sehina itu. Biarlah dua orang sejoli asik ...