Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

NIKAH KAHIN YAKIN

Cinta seindah apapun rupanya tidak mungkin bersenyawa tanpa ada pemahaman kodrati dan insani. Booom. Otak terusik dengan sebuah pertanyaan lama tentang hal sakral seputar ikhwal perenikahan. Nikah? Bukankah itu sunah Rasul? Yap betul sekali, sayang semakin ke sini hanya menjadi ajang pelampiasan syahwat. Pokoknya biar gak digrebek satpol pp, bikin licin kamar mandi, dapetin guling hidup, semua dapat di tempuh. Loh bukannya itu tujuan mulia pernikahan? Untuk melanjutkan keturunan, maka tidak diperbolehkan sesama jenis berhubungan, ndak mandek keturunannya. Benarkah demikian. Terlepas dari tetek bengek, memang pernikahan selalu diidentikkan dengan malam pertama. Tentu pertanyaan brengsek “ Piye, isih rapet?” atau “ Bagaimana malam pertamanya, lancar” bagi pasangan baru yang masih seneng pamer pasti akan menjawab seraya dibesar-besarkan (bukan yang besar menegak, bukan). Sungguh pertanyaan semacam ini tidak pantas dan lucu, pernikahan tidak sehina itu. Biarlah dua orang sejoli asik ...

Chicken Wings Fire, Bangkit!

Hmmmm. Daging ayam. Hmmm chicken wings fire level 5. Saya sedang menambal waktu dengan browsing di internet, melihat aneka macam olahan sayap ayam yang lebih beken disebut chicken wings. Sepintas, air liur hendak brobos mili (sekilas saja, nyatanya ya ndak mleleh-mleleh). Asal menuliskan kata kunci chicken wings saja bisa memunculkan beribu saran memasak, dari satu web saja saya dapat 3.385 resep. Bayangkan betapa sayap ayam tidak menggoda? Baik, setelahnya saya masih iseng, sebenarnya harga pasaran sayap ayam itu berapa? Sek, tunggu tak browsing sebentar. Di bandung harga sayap ayam 29.000/kg hm, kira-kira dapat berapa hitung sendiri lah ya. Heu. Sementara itu di carrefour 4550/gram, giant lebih murah sedikit 3990/gram dua-duanya memasang discount dengan syarat tertentu. Bagaimana, apakah anda tertarik untuk mencoba resep baru sayap ayam hari ini? Sebenarnya saya heran dengan fenomena belakangan ini. Nah, dalam perjalanan dari kantor imigrasi Jogja di mana rintik hujan mengke...

Imam bingung, makmum mutung.

Subhanallah, pekik seseorang yang tepat berada di sampingku. Sejenak bapak itu tetap kukuh duduk dalam keyakinannya, hingga pada suatu waktu menyerah pada statusnya sebagai makmum. Sungguh benar-benar mengganggu shalatku yang tidak khusyu-khusyu amat menjadi tidak khusyu sama sekali. Maaf bapak bukan menyalahkan jenengan. Kumantapkan keyakinan, bahwa tiada hal yang perlu di ralat. Shalat itu pun berhasil ku lanjutkan. Ternyata shafku, termasuk orang yang peka. Tertangkap oleh telinga dan mata dua orang yang memprotes keputusan sang imam. Seperti yang tlah disebutkan tadi, satu persis di sampingku, satu lagi berjarak 3 orang dari tempatku berdiri. Nah ini kok aku bisa tahu? Padahal kan dalam shalat dilarang lengak-lengok kanan kiri, tapi maafkanlah jangkauan mata yang luas ini. Tenang saja, hanya mata yang berputar-putar, tidak demikian dengan leher. Jadi masih disebut sah lah shalatnya, hematku. Hematmu? Ini dia, yakinku mengatakan bahwa orang yang satu ini (berjarak 3 orang darik...

Asa Untuk Timnas U22 : Sebuah Ulasan Sederhana Vs Puerto Rico

Timnas Indonesia kembali imbang, hmmm. Sepertinya hal yang biasa, malah sering kalah. Pola permainan, fisik kedodoran, organisasi pertahanan, atau konsentrasi sering menjadi alasan jika timnas kalah. Tapi tunggu, ada baiknya menunggu. Timnas tidak semena-mena bermain imbang dengan lawannya setidaknya dalam pertandingan tadi malam. Bermain di hadapan publik sendiri, ekspektasi digantungkan tinggi pada pundak para pemain. Bertempat di Maguwoharjo Internasional Stadium selasa (13/06), markas yang terkenal dengan kreasi suporter PSS Sleman Brigata Curva Sud /BCS (yang semalam hanya terdengar nyanyiannya saja, tanpa koreo atau aksi memukau lainnya yang sering terlihat ketika PSS bertanding). Indonesia U22 dengan gagah berani menantang sangara Puerto Rico senior, meskipun banyak mempertanyakan  sebenarnya Puerto Rico itu dimana sih? Nama klub ya? Silakan cari sendiri. Peran pemain senior Bermain dengan mengandalkan beberapa pemain senor, semisal Kurnia Meiga, Stefano Lillipaly, Ba...

Nomor Stambuk, nomor legenda.

Dunia medsos mendadak heboh dengan nomor stambuk beserta riwayat hidup tatkala di pondok dulu, lengkap dengan lika-liku jalan yang ditempuh. Kebanyakan postingan lucu, hingga mengejangkan perut. Masing-masing “mantan” santri atau alumni pondok berlomba menunjukan sisi unik dari kenangan di pondok dulu. Kata-kata yang tidak asing didengungkan, seperti baqoyat, proletar, bondet, insan siqoh, gholat, dan masih banyak lagi. tentunya, kata-kata ini merefleksikan nostalgia, beserta kenangan yang terbawa. Bagi sebagian orang yang tidak mondok, bahkan santri pun belum tentu familiar dengan kata stambuk. Sebenarnya apa stambuk itu sendiri? Ada baiknya stambuk diperkenalkan sebelum sebagai muqaddimah dari sebuah perjalanan. Nomor stambuk adalah nomor induk santri yang diberikan setelah sang santri dinyatakan lulus. Tidak semua pondok memiliki nomor stambuk, bisa juga memakai istilah nomor induk santri dst. Nomor stambuk menunjukkan jumlah santri yang pernah dan sedang mondok di pondok terseb...

Sebuah ang..... an

Ah lagi-lagi hari ini tiba, dan tibalah untuk bercerita. Setelah sekian lama, lemak malas semakin menumpuk. Apalah itu namanya, semua hal terasa berbeda jika tiada wasilah tulis sebagai media. Sudahlah. Hari tlah berganti, tak bisa kuhindari. Tibalah saat ini.... eh, kok malah nyanyi. Piye to ger? Masih ribut dengan diksi tesis ya? Bualan, harapan semua ditinggal kata “an” jadilah? Hah. Bukankah sudah sepakat setidaknya untuk tidak membahas tesis, enggak bosan didera pertanyaan “kapan lulus?” sambung menyambung. Hari ini tutup, mari bicarakan hal lain. Ah. Berhubung hari tlah merabukan diri, maka maafkanlah tulisan yang menyaru selasa, alias cerita tentang hari selasa. Jadi maafkanlah tulisan yang menselasakan diri. Matari berjalan dengan bengis, cepat menukik dari barat ke timur atau sebaliknya. Ah, mengapa dengan memori otakku? Semua nampak berjalan sesuai rencana? Rencana mana? Rencana untuk menyelesaikan kewajiban yang hanya berkutat di teori wacana saja. Menguap dalam balu...

Ndempipis utowo Mojok.

Linimasa twitter tiba-tiba ramai dengan hastag #goodbyemojok, sebenarnya  belum termasuk trending topic . Akan tetapi hastag ini cukup menyita perhatian yang lebih untuk diamati, dikuliti, dipertimbangkan atau diacuhkan. Sek, tak check twitter sek. Entah berapa hari admin mojok mereteweet cuit-cuitan, sehingga memperpanjang waktu untuk nyecrol a.k.a kepo. Sudahlah. Silakan lihat sendiri, lebih lanjutnya di @mojok. (ini bukan promo, biar lepas dari hoax) Sebenarnya apa sih mojok, kok bisa-bisanya menyedot atensi pembaca Jogja (khususnya) dan manusia umumnya? Hmmmm. Mojok. Minggir. Dempipis nang pojokan. Usil. Jahil. Mbulet. Wes opo meneh, isien dewe. Sebenarnya kronologi jedunduke mojok sendiri terdiri dari beberapa mazhab, mazhab lor, kidul, etan, kulon  yang sayangnya tidak akan dibahas di sini. Baiklah, perkenalan dengan mojok dimulai ketika seorang teman mengespegekan web dengan kata renyah, sok serius, dagel di akhir. Entah, berapa terisi kantongnya kerana be...

Bleng bleng, Brrrrmmmmm.

Hari ini jumat, bertepatan dengan 3 maret 2017. Bagiamana kabar proposal tesis? Alhamdulillah sampai tulisan ini diturunkan belum ada ghirah ekstra untuk menuntaskan beberapa kata. Padahal, padahal tinggal rombak sedikit saja. Aih. Heuheu Suara knalopot blong-blongan terparkir depan rumah kontrakan. Aih, belum pernah kuceritakan tentang kontrakan ini rupanya. Baik. Suara knalpot dari motor bermerk Kawasaki sejenak mengganggu, hanya satu doaku lekaslah habis bensin itu (doa jahat), biar mati itu motor. Kemanakah gerangan pemiliknya? Lagi wae di rasani sudah ada suara seretan sandal, suara motor mengecil, samar terdengar seseorang menunggangi motor, dengan sekali bleyeran. Brum. Berangkatlah sang tetangga. Tamat. Sesungguhnya belum. Heran, mengapa penunggang motor (khususnya berkopling) suka mengganti knalpot mereka dengan knalpot blong-blongan yang jelas-jelas dilarang oleh polisi (dan seharusnya dilarang). Jika dilihat dengan cermat, struktur knalpot ­ blong-blongan tidak keren...

Romantika sejarah yang tercecer

Ingatanku tersentak, menyembul ke permukaan, mengotak -atik perihal sejarah. Percakapan yang seharusnya tidak perlu untuk diperdengarkan (nguping) mengusik memori yang telah lama terpendam. Secara konstan hadir untuk kembali diperbincangkan, diperdebatkan, bahkan direnungkan (jika perlu). Jika isu tidak digulirkan pada institusi pendidikan (apalagi berbasis Islam), maka tidak sedikit menjadi soal. Sekilas masalah ini remeh. Penjahat harus dibunuh, dimusnahkan itu suatu yang halal, bahkan seperti itulah setidaknya plot-plot cerita tentang kepahlawanan. Apalah aku, apalah aku, apalah aku, yang hanya membual saja. Baik. Seorang anak bertanya kepada Ibunya. "Bu. Begitu kejamkah P** itu, hingga menyiksa manusia sedemikian rupa?" Sang ibu tergeragap dengan pertanyaan semacam ini. Sambil bertanya-tanya dalam hati, dapat kabar darimana anak ini. Sang Ibu hanya tahu memasukan anaknya ke institusi agama, untuk memperdalam ilmu agama. Seharusnya masalah kebrutalan tidak terlalu...