Selamat, sekali lagi selamat
Menjadi tahun baru selalu tidak mengenakan hati. Mengapa tidak? Untaian harapan serta janji palsu selalu membumbung tinggi di angkasa berbarengan dengan meletusnya kembang api pada pergantian hari. Heuh. Sekali lagi harapan tinggi akan selalu mengiringi pergantian tahun. Tahun ini harus lebih baik. Besok tahun ganjil maka saya harus bla bla bla bla, sampah. Hari esok memang yang selalu tersiksa sebagai pelaksana harian, intensitas niat dan harapan lebih tinggi kan? Setidaknya sebelum terpejamnya mata manusia ada harapan, target yang kudu direalisasikan untuk esok hari. Membebani? Tidak bagi sebagian orang saja. Bahkan ada yang mengatakan ini adalah bentuk motivasi agara setiap harinya ada pekerjaan yang jelas dan bermanfaat, setidaknya. Nah jika terlaksana perencanaan, jika tidak? Apa tidak kasihan kepada hari esok yang selalu menyaksikan harapan yang hanya tersemat saja, tanpa hasil pasti. Dan lagi, pemberi harapan palsu. Kembali lagi. Tahun baru, pembaruan niat katanya. Ko...