Mengusik hal remeh
Bangun kesiangan adalah sebuah rutinitas sendiri, bingung hendak melakukan apa termasuk dalam paket masalah pagi ternyata. Niat awal malam tadi, menyelesaikan RPS tak kunjung selesai. Sekedar niat saja, ujung-ujungnya ya seperti itu lagi. Main hape, otak-atik media sosial yang tak kunjung berbalas (tidak ada notifikasi pesan masuk atau hal menarik lainnya). Begitu saja, hingga jam menunjuk ke 12. Ya, sepertilah hidupku kini. Niat untuk menulis RPS pun digaungkan pagi ini, sama saja. Hari ini lebih memilih untuk mencurahkan rasa yang tak berujung di sini. Ancur wes. Aku gelisah, eh lebih tepatnya khawatir. Coba melihat media sosial terus menerus tanpa ada interaksi nyata, yang sebenarnya tidak penting-penting amat. Amat saja tahu mana yang penting dan yang tidak penting, lihatlah pagi sekali dia pergi ke kebunnya orang, hanya untuk memeriksa kondisi kebun, meskipun bukan kebunnya sendiri (Amat dalam hal ini adalah nama seseorang tetangga di desa dulu, yang bekerja sebagai tuka...