Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Kami kembali!

Hey Ben, aku tidak suka kau berinteraksi dengan wanita seperti itu. Itulah SMS yang kau kirimkan ke ponselku, seketika aku tersentak dengan hati berbunga. Ah, dia ternyata cemburu, buktinya dia memerhatikan bagaimana aku bercanda dengan teman wanita sejurusan yang baginya kurang tepat. Kau tahu, betapa aku merasa seperti orang yang beruntung diperhatikan olehmu. Hebat sekali efek sebuah kata, padahal hanya bualan semata. Benarkah begitu? Sebenarnya hatiku meronta, apakah ada yang salah? Aku hanyalah bercanda dengan mereka, tak sampai hati kupeluk mereka, tidak pernah aku merangkul mereka. Lantas dimana yang salah? Rasa bersalah atas suatu yang dilakukan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan itu perlahan mati dalam langkahku, itu salahku? Wedus! Sekali lagi kutimbang, akan tetapi hanya sejenak. Titahmu bagiku adalah perhatian, dan perhatianmu sudah sangat kelewat mahal untuk kucecap. Sebagai manusia yang dimabuk asmara, apa yang dikatakan oleh wanita dambaan ...

Untukmu Mas.

Sebenarnya ingin rasanya tulisan ini saya ketik dulu-dulu, akan tetapi karena beberapa faktor, baru siang ini rincian pembahasan berhasil terincikan. Baiklah ini dia: Teruntuk Masnya Halo Mas, mungkin suatu kali Mas mampir di sini, sedikit membaca ini, saya ucapkan terimakasih. Saya tidak ada maksud lain, karena memang calon istri Mas itu sendiri yang memulai. Tidak, saya tidak menyalahkannya dalam arti menjadikannya penyebab, namun seperti yang kita ketahui bersama ya Mas, dia mengidap sebuah gejala lebay. Bukan begitu Mas? Baik, sebelumnya saya berterimakasih kepada Masnya yang dengan sangat tersungut-sungut mampir di sini, membaca beberapa tulisan yang entah layak disebut tulisan atau tidak. Dulu. Dulu Mas, calon istri Masnya mengagumi hasil ­ uneg-uneg saya ini. Dia menganggap saya yang seperti ini sebagai penulis besar, padahal ya mas, karya tulis pun saya tidak punya. Ya seperti ini-ini saja, seperti Mas baca. Benar-benar gak bermutu kan Mas? Nah, mengapa say...